Saturday , February 15 2025
Pantangan Mendaki Gunung Lawu yang Perlu Diketahui Pemula

Baca 5 Pantangan Mendaki Gunung Lawu yang Perlu Diketahui Pemula

Pantangan Mendaki Gunung Lawu – Mendaki gunung adalah aktivitas yang menantang namun sangat menyenangkan. Salah satu gunung yang sering menjadi tujuan para pendaki adalah Gunung Lawu. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut.

Selain memiliki keindahan alam yang luar biasa, Gunung Lawu juga memiliki aura spiritual yang tinggi. Sehingga ada sejumlah pantangan yang harus diperhatikan oleh para pendaki, saat naik menuju puncak Gunung Lawu.

Pantangan Mendaki Gunung Lawu

Berikut adalah 5 pantangan saat mendaki Gunung Lawu:

1. Tidak Memiliki Niat Buruk

Pendaki tidak boleh memiliki niat buruk saat mendaki Gunung Lawu. Sebab, Gunung Lawu masih sering digunakan untuk kegiatan spiritual. Larangan memiliki niat buruk tak hanya berlaku di Gunung Lawu. Melainkan di seluruh aktivitas, hendaknya dimulai dengan niat baik.

Pendaki juga tidak diperkenankan fokus pada ambisi sampai ke puncak Gunung Lawu. Karena puncak Gunung Lawu hanya bonus pendakian. Cukup menikmati perjalanan pendakian sambil menata niat yang baik.

Baca Juga: Rekomendasi wisata di Lombok Wajib di Kunjungi

2. Tidak Bercanda Berlebihan

Gunung Lawu memiliki aura mistis yang sangat tinggi. Jadi, pendaki dilarang bercanda secara berlebihan sebagai bentuk penghormatan. Jika bercanda secara berlebihan, pendaki dikhawatirkan kehilangan konsentrasi sehingga tersesat atau tertinggal rombongan.

Larangan ini berhubungan dengan etika atau sopan santun. Pendaki hendaknya tetap menjaga sikap dan perilaku di tempat baru.

3. Jangan Sering Mengeluh

Pendaki juga dilarang mengeluh saat mendaki Gunung Lawu. Jika lelah atau kedinginan, pendaki bisa langsung istirahat sejenak dan menghangatkan badan tanpa harus mengeluh. Apapun yang dirasakan selama pendakian, usahakan agar selalu menjaga perkataan.

Sebab, ucapan dapat menjadi doa oleh sang kholiq. Misalnya, jika mengeluh kepanasan atau kelelahan, pendaki justru akan merasa semakin panas dan semakin lelah. Nikmati perjalanan dan simpan semua keluhan di dalam hati.

Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Bandung Cocok untuk Wisata Keluarga

4. Jangan Membuang Sampah Sembarangan

Tak hanya di Gunung Lawu, pendaki juga dilarang membuah sampah sembarangan di gunung lain. Sampah yang berserakan hanya akan merusak pemandangan. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan alam sangat penting. Selalu biasakan membawa plastik sampah di dalam tas. Dengan begitu, pendaki tetap bisa menjaga kebersihan alam. Buang sampah di tempat khusus sampah.

5. Jangan Merusak dan Mengambil Tanaman dan Bunga

Tidak mengambil atau merusak tumbuhan atau benda-benda yang dianggap keramat di sekitar Gunung Lawu.
Gunung Lawu juga dikenal memiliki banyak tumbuhan atau benda-benda yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, pendaki tidak boleh mengambil atau merusak tumbuhan atau benda-benda tersebut.

Tak hanya itu, pantangan berikutnya yang harus diperhatikan saat mendaki Gunung Lawu adalah tidak mengeluh. Selama perjalanan pendakian, mungkin saja pendaki merasa lelah, haus, atau bahkan lapar. Namun, tetaplah menjaga perkataan dan hindari mengeluh.

Sebagai gantinya, cobalah untuk selalu berpikir positif dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelelahan atau rasa lapar tersebut. Kita harus selalu ingat bahwa ucapan dapat menjadi doa. Jika kita mengeluh bahwa kita lelah atau kepanasan, hal tersebut bisa menjadi kenyataan dan membuat pendakian menjadi lebih berat.

Pantangan keempat yang harus diingat saat mendaki Gunung Lawu adalah tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini bukan hanya berlaku di Gunung Lawu saja, namun juga di semua gunung dan tempat lainnya. Membuang sampah sembarangan hanya akan merusak lingkungan sekitar dan mengganggu kenyamanan orang lain.

Baca Juga: Sambal Khas Bali yang Nikmat dan Mudah Dibuat

Karena itu, pastikan selalu membawa kantong plastik sampah dan membungkus sampah dengan rapi. Jika sedang tidak menemukan tempat sampah, sebaiknya simpan saja dalam tas hingga menemukan tempat sampah yang sesuai. Hal ini adalah wujud kesadaran kita untuk menjaga kebersihan alam.

Pantangan terakhir yang harus diperhatikan saat mendaki Gunung Lawu adalah memperhatikan pakaian yang digunakan. Jangan mengenakan pakaian atau atribut dengan motif mrutu sewu dan berwarna hijau. Hal ini disebabkan motif mrutu sewu dan warna hijau akan terlihat samar saat berada di antara pepohonan.

Jika pendaki terpisah dari rombongan, akan sulit bagi teman-teman lain untuk menemukannya. Selain itu, warna hijau juga sering dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul, makhluk halus yang diyakini sebagai penguasa pantai selatan Jawa. Oleh karena itu, selalu perhatikan pakaian yang digunakan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Demikianlah kelima pantangan saat mendaki Gunung Lawu yang perlu diingat oleh para pendaki. Ingat, meskipun tidak tertulis, tetap patuhi pantangan-pantangan tersebut untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Selamat mendaki dan jangan lupa untuk selalu menjaga keamanan dan keselamatan selama perjalanan.